WARGA Tionghoa atau China Khususnya di "Kubu Raya" dan pada umumnya di Kalimantan Barat memiliki ciri tersendiri
dari merayakan pergantian tahun. Perayaan Cap Go Meh di "Kubu Raya" telah ditetapkan sebagai suatu Event tetap tiap tahun yang dilaksanakan oleh Bidang Kebudayaan Disbudparpora "Kab. Kubu Raya" dengan mengadakan pameran, pertunjukan Aksi Tatung, Barongsai dan Arak-arakan Naga (Liong).
Aksi Barongsai |
Imlek dirayakan selama 15 hari berturut-turut dan hari puncaknya
disebut dengan Cap Go Meh. Dalam tradisi Hokkian, malam ke-15 merupakan
puncak perayaan Imlek, oleh karenanya Cap Go Meh dirayakan secara
khusus. Dan hari ke 15 siang puncak dari penutupan Cap Go Meh dilakukan ritual pembakaran Naga dimana bertujuan untuk mengantarkan Arwah-arwah suci leluhur yang telah merasuki Naga kembali ke surga. Ritual pembakaran naga wajib dilakukan. Jika naga tidak dibakar, menurut
kepercayaan mereka dikhawatirkan akan terjadi bencana dan musibah
daerah dimana mereka tinggal. Karena arwah suci dari leluhur Tionghoa
yang telah meraga dalam naga-naga untuk perayaan Cap Go Meh akan murka
dan menjadi penasaran. Mengakibatkan aura negatif bagi seluruh warga
Tionghoa pada tempat tersebut.
Aksi Tatung Perayaan Cap Go Meh di "Sungai Raya" |
Arak-arakan Naga |
Puncak Penutupan Cap Go Meh Pembakaran Naga di "Sungai Raya" |
Woww......... seru..... shere ke http://www.sungaijawipontianak.blogspot.com/
BalasHapus