Daftar SFI DISINI
Upacara "Naik Dango" yang merupakan kegiatan ritual seputar panen padi adalah ungkapan syukur masyarakat Dayak kepada Sang Pencipta akan hasil yang telah diperoleh. Upacara ini diadakan di setiap kabupaten yang ada di Kalimantan Barat.
Upacara "Naik Dango" yang merupakan kegiatan ritual seputar panen padi adalah ungkapan syukur masyarakat Dayak kepada Sang Pencipta akan hasil yang telah diperoleh. Upacara ini diadakan di setiap kabupaten yang ada di Kalimantan Barat.
Tempat penyelenggaraan dilaksanakan bergantian antar Kabupaten setiap tahun, ditetapkan oleh Dewan Adat. Disamping upcara adat, diadakan pula pesta wisata dan budaya "Naik Dango" yang diisi dengan pertunjukan kesenian, lomba permainan tradisonal, lomba kesenian daerah, pameran, seminar kebudayaan dan pasar rakyat.
Salam yang kerap diucapkan dalam setiap upacara adat Naik Dango yaitu “Adil Ka’ Talino, Bacuramin Ka’ Saruga, Basengat Ka’ Jubata…!” Kalimat
tersebut bermakna, “Adil dan toleran terhadap sesama, bercermin ke surga
dan setiap tarikan napas harus patuh terhadap Tuhan. Setiap ada yang
mengucapkan salam tersebut, orang harus menjawab, "arus, arus, arus" yang
berarti mengiyakan dan mengharapkan salam itu akan terpenuhi dalam
kehidupan semua orang. Salam ini merupakan sebuah upacara untuk menghaturkan rasa syukur terhadap "Nek
Jubata" atau Sang Pencipta atas berkah yang diberikannya berupa hasil
panen (padi) yang berlimpah. Tidak hanya itu, upacara yang biasa
dilakukan oleh masyarakat adat Dayak Kanayatn yang mendiami Kabupaten
"Landak", Kabupaten Pontianak, Kabupaten "Kubu Raya" hingga Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan Barat
tersebut diselengarakan secara rutin setiap tahun. Pada Tahun 2012 Kabupaten "Kubu Raya" ditetapkan sebagai
tuan rumah penyelenggaraan "Naik Dangau" yaitu di Desa Lingga Kecamatan
"Sungai Ambawang" pada Tanggal 3 - 5 Mei 2012.